1.
Jelaskan
Tentang Teknik Encoding Polar
satu
pernyataan logika dinyatakan oleh level voltase positif dan sebaliknya oleh
level voltase negatif. Jenis pengkodean polar menggunakan 2 (dua) buah level
tegangan yaitu –V dan +V (tegangan positif dan negatif) untuk menyatakan data
biner dengan nilai 0 dan 1. Sebagai contoh, RS: 232 D menggunakan Polar
encoding line. Sinyal tidak kembali ke nol; baik itu tegangan positif atau
tegangan negatif.
Encoding
polar dapat diklasifikasikan sebagai non return to zero (NRZ), return to zero
(RZ) dan biphase. NRZ dapat dibagi lagi menjadi NRZ-L dan NRZI. Biphase juga
memiliki dua kategori yang berbeda yaitu Manchester dan Differential Manchester
encoding.
Pengkodean Polar adalah pola sederhana
yang menghilangkan sebagian besar sisa masalah DC. Gambar dibawah menunjukkan Encoding
Polar
a. Nonreturn
to zero (NRZ)
1. Nonreturn
to Zero-Level (NRZ-L)
· Adalah
kode-kode yg sering digunakan utk membangkitkan atau mengartikan data digital
melalui terminal atau perangkat-perangkat lain
· Dua
tegangan yang berbeda untuk 2 digit biner
· Tegangan
konstan selama interval bit
· Tidak
ada transisi yaitu tidak kembali ke level voltase nol
Contoh
:
Ketiadaan voltase dpt
digunakan utk menampilkan biner 0 dan voltase positif konstan utk menampilkan
nilai biner 1
2. Nonreturn
to Zero Inverted (NRZI)
· Mempertahankan
pulsa voltase konstan utk durasi waktu bit
· Data2
itu sendiri ditandai saat kehadiran atau ketidakhadiran transisi pada permulaan
waktu bit
· Adanya
transisi (dari rendah ke tinggi atau tinggi ke rendah) pada permulaan waktu bit
menunjukkan biner 1 utk bit waktu tsb
· Tidak
ada transisi yg menunjukkan biner 0
· Adalah
contoh encoding differential, yakni informasi yang ditransmisikan lebih ditujukan pada
pengertian susunan simbol-simbol data yg berurutan dibandingkan dg
elemen-elemen sinyal itu sendiri
b. Return
to Zero (RZ)
Pengkodean
saluran jenis Return to Zero (RZ) menggunakan level –V dan +V dengan transisi
di pertengahan bit data biner. Data biner 0 dinyatakan dengan transisi dari
level –V menuju 0V, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan transisi dari
level +V menuju 0V. Contoh pengkodean saluran jenis RZ ditunjukkan pada gambar
berikut ini.
c. Bifase
(dua fase)
Terdapat
serangkaian teknik pengkodean lain yg dikelompokkan dlm istilah bifase. Dua
dari teknik ini yaitu :
1.
Manchester
· Transisi
di tengah untuk tiap periode bit
· Perpindahan
transisi sebagai clock dan data
· Rendah
ke tinggi menggambarkan 1
· Tinggi
ke rendah menggambarkan 0
2.
Differential Manchester
·
Transisi pertengahan bit hanya digunakan
untuk clocking
·
Transisi dimulai saat periode bit
menggambarkan 0
·
Tidak ada transisi yang dimulai saat
periode bit dalam menggambarkan nol
·
Menggunakan differential encoding
2. Jelaskan Tentang Teknik Encoding Unipolar
Kode
ini menggunakan hanya satu non-zero dan satu zero level tegangan, yaitu untuk
logika 0 memiliki level zero dan untuk logika 1 memiliki level non-zero.
Implementasi unipolar line codingmerupakan pengkodean sederhana, akan tetapi
terdapat dua permasalahan utama yaitu akan muncul komponen DC dan tidak adanya
sikronisasi untuk sekuensial data panjang baik untuk logika 1 atau 0.
3.
Jelaskan
Tentang Teknik Encoding Bipolar
Pengkodean
bipolar yaitu pengkodean dengan menggunakan 3 (tiga) buah level tegangan yaitu
–V, 0V, dan +V untuk menyatakan data biner.
a. Bipolar-AMI
Pengkodean Bipolar-AMI menggunakan level tegangan 0V
untuk menyatakan data biner 0, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan level
tegangan –V dan +V secara bergantian.
b. Bipolar
8 Zeros Substitution
· Bipolar
dengan 8 Zeros Substitution
· Berdasarkan
bipolar-AMI
· Apabila
terdapat 8 level tegangan nol berurutan, maka kedelapan level tegangan tersebut
disubstitusi oleh level tegangan 000VB0VB
Keterangan
:
V = Valid bipolar signal
B = Bipolar violation
4.
Apa
Yang Anda Ketahui Tentang Satelit ?
atelit
adalah sebuah benda yang mengorbit atau berputar mengelilingi benda lain karena
terpengaruh gaya gravitasi benda tersebut. Terdapat dua jenis satelit, yaitu
satelit alami dan satelit buatan.
Satelit terbagi atas 6
kelompok besar, yaitu:
Satelit
untuk riset ilmiah/penelitian.
a. Satelit
cuaca
b. Satelit
komunikasi
c. Satelit
Navigasi
d. Satelit
Pengamat Bumi / Observasi Bumi
e. Satelit
Keperluan militer
Satelit
komunikasi pertama diluncurkan pada tahun 1962 berupa satelit telepon dan
televise oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan AT&TÃs. Kemudian
pada tahun 1964, Departemen Pertahanan As meluncurkan Syncom 3. Syncom 3 adalah
satelit komunikasi pertama yang orbitnya di atas ekuator bumi. Sejak
meluncurnya satelit Palapa dari Indonesia pada tahun 1976, Indonesia juga telah
beberapa satelit komunikasi. Hingga saat ini lebih dari 300 satelit komunikasi
telah diluncurkan dari berbagai Negara.
5.
Sebutkan
kelebihan dan kelemahan menggunakan jaringan satelit!
a. Kelebihan
1. Tidak
perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak dan koneksi dapat
dilakukan dimana saja.
2. Jarak
jangkauan yang sangat luas
3. Komunikasi
dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik
secara broadcasting ataupun multicasting
4. Kecepatan
bit akses tinggi dan memiliki bandwidth lebar.
5. VSAT
bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit,
6. Unjuk
kerja sangat tinggi dan bisa digunakan untuk koneksi suara, video dan data,
karna memiliki bandwidth yang lebar
7. Sangat
baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai
infrastuktur telekomunikasi
b.
Kekurangan
1. Up
Front Cost tinggi: Contoh : untuk Satelit GEO: Spacecraft, Ground Segment &
Launch = US $ 200 jt, Asuransi: $ 50 jt.
2. Distance
insensitive: Biaya komunikasi untuk jarak pendek maupun jauh relatif sama.
3. Hanya
ekonomis jika jumlah User besar dan kapasitas digunakan secara intensif.
4. Delay
propagasi besar.
5. Rentan
terhadap pengaruh atmosfir
6. Besarnya
throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini
berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi
problem tersebut.
7. Diantaranya
penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan
pengiriman ulang.
8. Waktu
yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit
adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh
waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh
oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner
sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
9. Sangat
sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal
yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan.
10. Rawan
sambaran petir gledek
11. Sun
Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi-satelit-matahari
berada dalam satu garis lurus.. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada
saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit,
sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun
SUMBER