Rabu, 25 Januari 2017

ENCODING


1.    Jelaskan Tentang Teknik Encoding Polar
satu pernyataan logika dinyatakan oleh level voltase positif dan sebaliknya oleh level voltase negatif. Jenis pengkodean polar menggunakan 2 (dua) buah level tegangan yaitu –V dan +V (tegangan positif dan negatif) untuk menyatakan data biner dengan nilai 0 dan 1. Sebagai contoh, RS: 232 D menggunakan Polar encoding line. Sinyal tidak kembali ke nol; baik itu tegangan positif atau tegangan negatif.
Encoding polar dapat diklasifikasikan sebagai non return to zero (NRZ), return to zero (RZ) dan biphase. NRZ dapat dibagi lagi menjadi NRZ-L dan NRZI. Biphase juga memiliki dua kategori yang berbeda yaitu Manchester dan Differential Manchester encoding.
Pengkodean Polar adalah pola sederhana yang menghilangkan sebagian besar sisa masalah DC. Gambar dibawah menunjukkan Encoding Polar



a.    Nonreturn to zero (NRZ)
1.      Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
·    Adalah kode-kode yg sering digunakan utk membangkitkan atau mengartikan data digital melalui terminal atau perangkat-perangkat lain
·      Dua tegangan yang berbeda untuk 2 digit biner
·      Tegangan konstan selama interval bit
·      Tidak ada transisi yaitu tidak kembali ke level voltase nol
Contoh :
Ketiadaan voltase dpt digunakan utk menampilkan biner 0 dan voltase positif konstan utk menampilkan nilai biner 1
2.      Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)
·      Mempertahankan pulsa voltase konstan utk durasi waktu bit
·     Data2 itu sendiri ditandai saat kehadiran atau ketidakhadiran transisi pada permulaan waktu bit
·   Adanya transisi (dari rendah ke tinggi atau tinggi ke rendah) pada permulaan waktu bit menunjukkan biner 1 utk bit waktu tsb
·     Tidak ada transisi yg menunjukkan biner 0
·     Adalah contoh encoding differential, yakni informasi yang  ditransmisikan lebih ditujukan pada pengertian susunan simbol-simbol data yg berurutan dibandingkan dg elemen-elemen sinyal itu sendiri

b.    Return to Zero (RZ)
Pengkodean saluran jenis Return to Zero (RZ) menggunakan level –V dan +V dengan transisi di pertengahan bit data biner. Data biner 0 dinyatakan dengan transisi dari level –V menuju 0V, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan transisi dari level +V menuju 0V. Contoh pengkodean saluran jenis RZ ditunjukkan pada gambar berikut ini.
c.    Bifase (dua fase)
Terdapat serangkaian teknik pengkodean lain yg dikelompokkan dlm istilah bifase. Dua dari teknik ini yaitu :
1.      Manchester
·      Transisi di tengah untuk tiap periode bit
·      Perpindahan transisi sebagai clock dan data
·      Rendah ke tinggi menggambarkan 1
·      Tinggi ke rendah menggambarkan 0

2.      Differential Manchester
·         Transisi pertengahan bit hanya digunakan untuk clocking
·         Transisi dimulai saat periode bit menggambarkan 0
·         Tidak ada transisi yang dimulai saat periode bit dalam menggambarkan nol
·         Menggunakan differential encoding
2.  Jelaskan Tentang Teknik Encoding Unipolar
Kode ini menggunakan hanya satu non-zero dan satu zero level tegangan, yaitu untuk logika 0 memiliki level zero dan untuk logika 1 memiliki level non-zero. Implementasi unipolar line codingmerupakan pengkodean sederhana, akan tetapi terdapat dua permasalahan utama yaitu akan muncul komponen DC dan tidak adanya sikronisasi untuk sekuensial data panjang baik untuk logika 1 atau 0.

3.    Jelaskan Tentang Teknik Encoding Bipolar
Pengkodean bipolar yaitu pengkodean dengan menggunakan 3 (tiga) buah level tegangan yaitu –V, 0V, dan +V untuk menyatakan data biner.
a.    Bipolar-AMI
Pengkodean Bipolar-AMI menggunakan level tegangan 0V untuk menyatakan data biner 0, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan level tegangan –V dan +V secara bergantian.
b.    Bipolar 8 Zeros Substitution
·      Bipolar dengan 8 Zeros Substitution
·      Berdasarkan bipolar-AMI
·      Apabila terdapat 8 level tegangan nol berurutan, maka kedelapan level tegangan tersebut disubstitusi oleh level tegangan 000VB0VB
Keterangan :
 V = Valid bipolar signal
  B = Bipolar violation 

4.    Apa Yang Anda Ketahui Tentang Satelit ?
atelit adalah sebuah benda yang mengorbit atau berputar mengelilingi benda lain karena terpengaruh gaya gravitasi benda tersebut. Terdapat dua jenis satelit, yaitu satelit alami dan satelit buatan.
Satelit terbagi atas 6 kelompok besar, yaitu:
Satelit untuk riset ilmiah/penelitian.
a.    Satelit cuaca
b.    Satelit komunikasi
c.    Satelit Navigasi
d.    Satelit Pengamat Bumi / Observasi Bumi
e.    Satelit Keperluan militer

Satelit komunikasi pertama diluncurkan pada tahun 1962 berupa satelit telepon dan televise oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan AT&Tís. Kemudian pada tahun 1964, Departemen Pertahanan As meluncurkan Syncom 3. Syncom 3 adalah satelit komunikasi pertama yang orbitnya di atas ekuator bumi. Sejak meluncurnya satelit Palapa dari Indonesia pada tahun 1976, Indonesia juga telah beberapa satelit komunikasi. Hingga saat ini lebih dari 300 satelit komunikasi telah diluncurkan dari berbagai Negara.

5.    Sebutkan kelebihan dan kelemahan menggunakan jaringan satelit!

a.    Kelebihan
1.   Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak dan koneksi dapat dilakukan dimana saja.
2.      Jarak jangkauan yang sangat luas
3.     Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting ataupun multicasting
4.      Kecepatan bit akses tinggi dan memiliki bandwidth lebar.
5.      VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit,
6.   Unjuk kerja sangat tinggi dan bisa digunakan untuk koneksi suara, video dan data, karna memiliki bandwidth yang lebar
7.  Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi


b.      Kekurangan
1.      Up Front Cost tinggi: Contoh : untuk Satelit GEO: Spacecraft, Ground Segment & Launch = US $ 200 jt, Asuransi: $ 50 jt.
2.      Distance insensitive: Biaya komunikasi untuk jarak pendek maupun jauh relatif sama.
3.      Hanya ekonomis jika jumlah User besar dan kapasitas digunakan secara intensif.
4.      Delay propagasi besar.
5.      Rentan terhadap pengaruh atmosfir
6.  Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut.
7.   Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
8.    Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
9.     Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan.
10.  Rawan sambaran petir gledek
11. Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus.. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun

SUMBER

0 komentar: